Lagi Viral, Jangan Coba
Media sosialtengah ramai dengan tantangan memakan tahu panas. Video makan tahu panas ini tengah viral di platformTikTok.
Dalam tantangan ini, seseorang diharuskan memakan tahu yang baru selesai digoreng atau didinginkan terlebih dahulu.
Tak hanya itu, untuk menambah sensasi rasa, tahu dibalurkan pada bubuk cabai sebelum disantap. Perpaduan panas dan pedas bikin mata merem melek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter gizi Yohan Samudra mengatakan bahwa dampak yang dihasilkan bisa jangka panjang atau pendek.
Sebagai dampak jangka pendek, bisa muncul luka bakar di area rongga mulut, misalnya. Luka bakar bisa muncul akibat suhu panas tahu yang baru matang.
"Jangka pendek, ya, luka bakar di jari tangan [kalau tidak pakai garpu] atau rongga mulut," ujar Yohan saat ditemui di Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).
Selain itu, makan tahu saat baru matang juga bisa menimbulkan rasa tidak enak di perut hingga memicu mual dan diare.
"Apalagi ditambah cabai bubuk, lemak dari minyak yang banyak. Bisa mual dan diare," tambah Yohan.
Panas tahu goreng akan memicu luka bakar ringan pada mukosa mulut karena sifatnya yang sensitif. Luka bakar ringan sendiri berpotensi memunculkan luka kecil yang jadi pintu buat kuman masuk ke pembuluh darah.
Yohan mengingatkan, ada begitu banyak kuman di rongga mulut dan bisa dengan mudah masuk pembuluh darah lewat luka di mukosa.
"Dan teorinya, ini kalau jangka panjang dan sering, [artinya] punya habit makan dan minum panas, ada risiko kanker nasofaring atau kanker leher. Jadi memang tidak disarankan," katanya.
Tak hanya itu, dampak jangka panjang lainnya menyangkut kadar lemak yang ada di dalamnya. Tahu yang belum ditiriskan berarti mengangkut banyak minyak di dalamnya.
Jika ditambah konsumsi lemak dari pangan yang dikonsumsi harian, maka asupan lemak ke tubuh bisa sangat tinggi.
"Kalau memang ternyata tantangan jadi habit, jadi [menambah] kolesterol [dan memicu penyakit kardiovaskular]," imbuhnya.
(tst/asr)下一篇:IMZ dan Dompet Dhuafa Gulirkan Sekolah Manajemen Koperasi
相关文章:
- Kasus Pneumonia Anak di Indonesia Meningkat, Apa yang Harus Dilakukan?
- 2025日本文化服装学院入学条件是什么?
- 2025年建筑设计国外大学排名
- 7 Buah yang Bagus untuk Kesehatan Jantung, Manis dan Sehat
- Imbas Kekeringan, 100 Gajah di Taman Nasional Zimbabwe Mati
- Orang Tua Wajib Tahu, 7 Kebiasaan yang Membuat Anak Tumbuh Tinggi
- 美国电影专业排名全解析:名校选择与申请指南
- 美国概念设计专业排名详解:选校必读指南
- Pria Rusia Naik Pesawat ke AS Tanpa Tiket, Paspor, dan Visa, Kok Bisa?
- Alasan Jenazah Rizal Ramli Dimakamkan Pada Kamis Besok
相关推荐:
- Bali Jadi Destinasi Bulan Madu Terbaik di Dunia 2024
- 全世界摄影专业最好的大学有哪些可以选?
- Disenggol Martabat Keluarganya, Erick Thohir Turun Langsung Polisikan Faizal
- Skandal Kematian Santri, Menag Yaqut Akan Beri Sanksi ke Ponpes Gontor
- 7 Rekomendasi Lokasi Pesta Kembang Api Tahun Baru 2024 di Jakarta
- Jenderal Napoleon: Saya Bertindak, Jangan Main
- Alasan Jenazah Rizal Ramli Dimakamkan Pada Kamis Besok
- Kampanye Greenwashing Dinilai Kaburkan Persoalan Riil Sampak Plastik
- Main HP Selama Durasi Ini Sehari Ditemukan Turunkan Jumlah Sperma
- JIS Banjir Kritikan hingga Bikin Trauma, PSI: Masalah Ini adalah Peninggalan Anies Baswedan...
- Angka Percobaan Bunuh Diri Lebih Besar pada Pria Ketimbang Wanita
- FOTO: Pasar Kuno Jerman Jual Kue Raksasa 1,8 Ton Jelang Natal
- Banyak Markus Gentayangan, MA Harus Bersihkan Penyamun di Gedung Pengadilan!
- 7 Tanaman dengan Manfaat Kesehatan, Cocok Ditanam di Rumah
- Resep Ikan Patin Bumbu Kuning, Pakai Santan Lebih Gurih
- Ssst..! Belanja Merchandise BNI Java Jazz 2025 Bisa Dapat Diskon 20%, Begini Caranya
- 7 Cara Meluruskan Rambut Secara Alami Tanpa Catok
- Alasan Asam Lambung Makin Sering Naik saat Kamu Semakin Tua
- Mendikdasmen: Makan Bergizi Gratis Dukung Program Sekolah Sehat
- Banyak Markus Gentayangan, MA Harus Bersihkan Penyamun di Gedung Pengadilan!